Posted By : Achy Khoirun Nisa
"Dan bergeraklah menuju ampunan Allah yang memiliki surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang dijanjikan untuk orang2 yang bertaqwa,
yaitu orang2 yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang maupun
diwaktu sempit dan orang2 yang suka menahan amarahnya dan memaafkan
kesalahan orang lain, Allah menunjuki orang2 yang suka berbuat
kebajikan."
Marah dapat merusak iman, seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu.
Tidaklah dikatakan pemberani karena seseorang cepat meluapkan
amarahnya. Seseorang pemberani adalah orang yang dapat menguasai diri
dan hawa nafsunya ketika marah.
Dari Abu Hurairah, bahwasannya seorang laki2 berkata kepada Rosulullah
saw: "Berilah nasehat kepadaku, Rasulullah janganlah kamu marah lalu
beliau mengulanginya janganlah kamu marah."
Amarah tidak mutlak 100% terlarang karena amarah bagian dari karunia
Allah SWT. Yang harus diketahui amarah yang bagaimana yang bisa membawa
barokah dan amarah yang bagaimana yang bisa mendatangkan musibah.
Menurut Rosulullah marah itu seperti jadam yang merusak manisnya madu.
Sekuat apapun keimanan seseorang kalau dia pemarah bisa rusak
keimanannya.
Ada orang yang lambat marahnya, lambat redanya dan lama bermusuhannya
ini termasuk marah yang jelek. Ada juga orang yang cepat marah cepat
juga redanya,ini termasuk marah yang kurang bagus. Ada juga orang yang
cepat marah dan lambat redanya ini termasuk maranh yang paling jelek.
Dan yang paling bagus adalah lambat marahnya dan cepat redanya.
Berbahagialah orang yang punya kesadaran untuk menahan amarahnya, bukan
tidak boleh marah tapi tahan sekuat-kuatnya. Kita tidak bisa memaksa
orang lain berbuat ramah, sopan kepada kita, makin banyak harapan kita
kepada orang makin berpeluang kita sakit hati, jadi kita tidak bisa
memaksa orang lain bersikap seperti yang kita inginkan. Yang harus kita
usahakan, kita harus menyikapi orang lain dengan sikap terbaik, apapun
yang mereka lakukan.
Jadi kalau ada orang yang marah jangan ditentang tapi diterima, bukan
membenarkan kemarahannya tapi memahaminya untuk damai. Dengan adanya
amarah kita bela keluarga kita, dengan adanya amarah kita bela agama
kita dan dengan adanya amarah kita bela orang yang lemah.
Rosulullah marah pada saat yang tepat dengan alasan yang tepat hasilnya
manfaat. Seperti pada saat pembagian harta setelah perang Hunaim
berakhir. Kaum Anshor menyebut Rosul tidak adil. Rosul marah dan
berkata,"Jika Allah dan Rosulnya tidak adil maka siapa lagi yang adil."
Marahnya Rosulullah singkat, punya makna, mendalam tapi tidak menyakiti
siapapun tapi membangkitkan kesadaran. Yang paling penting kalau kita
marah orang lain bisa berubah menjadi lebih baik, tanpa terluka dan
tanpa kita berprilaku dzalim.
Menahan amarah adalah dengan cara istigfar, banyak membaca taudz,
berwudhu atau pindah dari tempat tersebut. Jangan biarkan kita berada
ditempat yang memancing kemarahan dan jika kita sudah marah sebaiknya
kita bertaubat kepada Allah SWT.
Wallahu 'alam bishowab..
Sumber : http://www.facebook.com/notes/achy-khoirun-nisa/mengendalikan-amarah/106372979401665
My Life - My Story
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
belajar, bekarya, berbagi bagi semua hanya itu yang aku bisa
untuk meraih mimpi menggapai menjadi diri sendiri
sebuah Inspirasi yang tertunda
aspirasi lama yang menguat dan telah hilang mencoba untuk di angkat kembali
0 komentar:
Posting Komentar