bercerita tentang kisah kita

My Life - My Story

My Life - My Story

MENEPATI JANJI

Posted By: Luthfi Orang Biasa


Setiap muslim wajib sholat. Muslim yang baik (ihsan) dalam setiap sholat dan bertingkah laku kesehariannya selalu harus merasa diawasi oleh Allah Al-Muhaimin/Yang Maha Mengawasi. Oleh karena itu, sholat seseorang muslim yang ihsan dituntut harus khusyu, bacaannya harus tartil, gerakannya harus tertib, pelaksanaannya harus diawal waktu, dan yang tidak kalah penting diantara dua sholat, seorang yang hasan (kata benda ihsan) harus dapat menegakkan nilai-nilai sholat. Ada banyak nilai-nilai sholat; salah satunya yaitu menjaga janji.

Ada tiga kalimat janji yang diucapkan setiap muslim saat dia sholat, yaitu :

Pertama, ditengah do’a iftitah : Inna sholatii wanusukii wamahyaya wamamatii lillahi robbil ’alamiin.

Artinya : “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya semata-mata untuk Allah Robbul

‘Alamiin”.

Muslim yang ihsan tidak dibenarkan sholat khusyu-nya karena atasannya atau karena mertuanya. Ibadah lainnya pun begitu, semua ditujukan untuk Allah SWT. Hidup dan matinya juga untuk Allah SWT. Hati, akal, dan nafsu sebagai penggerak hidup tidak boleh mencla-mencle, ke kiri atau ke kanan.
Harus senantiasa lurus ditujukan untuk Allah SWT. Konkritnya, sekali hati dan akal berjanji untuk tidak menerima gratifikasi, nafsu jangan sampai menguasainya. Yakin Allah SWT adalah khoirurrazikiin (sebaik-baiknya pemberi rezeqi).


Kedua, ditengah bacaan wajib sholat Al-Fatihah : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta ’iin. Artinya : ”Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”. Janji tauhid (peng-Esa-an Tuhan) ini tidak membenarkan hati diserongkan oleh akal, apalagi oleh nafsu untuk bergantung kepada selain Allah SWT. Harus dibedakan antara takut kepada Allah SWT dengan loyal kepada atasan.

Ketiga, ditengah bacaan tasyahud berupa syahadatain. Sama halnya dengan janji kedua, secara tersurat janji ini merupakan peng-Esa-an terhadap Tuhan, pun secara tersirat dalam janji pertama.

Janji wajib ditepati. Jangankan kepada Allah SWT, yang akan murka terhadap orang-orang yang ingkar janji; kepada manusia pun bila ingkar janji akan menerima ganjaran di dunia, minimal ketidakpercayaan orang terhadap pelaku ingkar janji.

Setiap hari, minimal lima kali janji pertama diucapkan, tujuh belas kali janji kedua diikrarkan, dan sembilan kali janji ketiga dikaulkan, mestinya sudah lebih dari cukup untuk seorang muslim menjaga nilai-nilai sholat lainnya diantara dua sholat. Jangan sampai benih-benih nifaq masih menyelimuti hati, membungkus akal dan mengendalikan nafsu dalam roda kehidupannya. Benar kata sebuah hadist shohih riwayat Bukhari-Muslim, katanya : ”salah satu ciri orang munafik adalah ingkar janji”. Semoga kita semua dapat menjaga janji kita yang luhur itu. Allahu ’alam bisawab.


0 komentar:

belajar, bekarya, berbagi bagi semua hanya itu yang aku bisa

untuk meraih mimpi menggapai menjadi diri sendiri

sebuah Inspirasi yang tertunda

aspirasi lama yang menguat dan telah hilang mencoba untuk di angkat kembali