JERMAN (SuaraMedia News) - Meski update status merupakan salah satu
fasilitas terpopuler yang ada di situs jejaring sosial Facebook, akan
tetapi Mark Zuckerberg dan kawan-kawan telah membatasi jumlah karakter
yang bisa dimasukkan saat pengguna akan melakukan update status.
Meski maksimal update status hanya 420 karakter, akan tetapi jumlah ini
masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan Twitter yang membatasi
jumlahnya hanya 140 karakter saja.
Pemberitahuan perubahan panjang status itu dikonfirmasikan oleh
Facebook kemarin, yang mengabarkan keterangan itu pada pengembang
aplikasi di jejaring sosial tersebut.
Berhubung Facebook belum berhasil mengatasi permasalahan, setiap update
status yang menyertakan attachment akan diterbitkan sebagai berita
biasa dan tidak dimasukkan sebagai update status di bagian atas profil
pengguna.
Seperti diberitakan dari AllFacebook, 10 April 2010, walau pembatasan
hanya 420 karakter ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu,
akan tetapi Facebook baru kali ini mengumumkan batasan tersebut pada
publik.
Pengguna sendiri diperkirakan banyak yang belum menyadari kapan batasan
ini diterapkan, bagaimana batasan tersebut ditentukan serta mengapa
angka batasannya adalah 420 karakter.
Sebelumnya, Ilse Aigner, Menteri perlindungan konsumen Jerman
menyatakan kekhawatirannya seputar kebijakan privasi Facebook. Untuk
itu ia menuliskan surat terbuka pada perusahaan pembuat situs jejaring
sosial tersebut.
Aigner khawatir tentang pengumuman yang dilakukan Facebook baru-baru
ini bahwa mereka akan melakukan perubahan dan memungkinkan situs itu
membagi informasi pribadi dengan situs pihak ketiga yang ‘disetujui’
sebelumnya. Padahal, dari survey yang dilakukan Sophos, perusahaan
spesialis pengamanan, 95 persen pengguna tidak menyetujui perubahan
setting privasi yang akan dilakukan Facebook.
Penyebaran informasi ini memicu kekhawatiran pula di seluruh dunia
maya. Dan melihat kenyataan bahwa perwakilan pemerintah sudah menyoroti
permasalahan tersebut, tentunya Mark Zuckerberg perlu mempertimbangkan
kembali rencananya.
“Saya sangat terkejut saat mengetahui bahwa meskipun sudah banyak
kritik dan kekhawatiran dari aktivis pengguna, Facebook masih akan
mengendurkan peraturan keamanan data di jaringan mereka lebih lanjut,”
kata Aigner, seperti diberitakan dari AllFacebook.
“Jejaring sosial seperti Facebook menghubungkan jutaan pengguna di
seluruh dunia, dan ini merupakan alasan pentingnya melindungi privasi
pengguna,” ucap Aigner.
Facebook sendiri sudah menyiapkan pembelaan. Mereka menyatakan bahwa
pengguna bisa memilih untuk tidak membagikan data mereka. Meski
demikian, secara default, data pengguna akan bisa diakses oleh situs
pihak ketiga. Kecuali kalau pengguna menyadari hal ini dan mengubah
setting privasi mereka.
Tanpa bermaksud bercanda, Aigner sendiri mengancam akan menutup akun
Facebook pribadinya jika situs jejaring sosial itu tetap melangsungkan
perubahan. Sayangnya, banyak pengguna di luar sana yang sudah mencoba
berhenti berinteraksi di Facebook, namun gagal. (fn/v2v)
www.suaramedia.com
My Life - My Story
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
belajar, bekarya, berbagi bagi semua hanya itu yang aku bisa
untuk meraih mimpi menggapai menjadi diri sendiri
sebuah Inspirasi yang tertunda
aspirasi lama yang menguat dan telah hilang mencoba untuk di angkat kembali
0 komentar:
Posting Komentar