Dalam sebuah
pernyataannya, Facebook menegaskan
untuk tidak mempercayai aplikasi apapun yang mengklaim dapat
menunjukkan, siapa yang telah ‘mengintip’ profil atau foto para
pengguna. “Mereka tidak mampu melakukan itu,” ujar perusahaan itu.Selain
mengkonfirmasi bahwa berbagai program tersebut sudah dinonaktifkan, Facebook
juga tidak akan mengizinkan akses informasi yang sifatnya privat. Hal
itu menyusul munculnya beberapa varian ‘aplikasi pelacak’ di Facebook
beberapa hari terakhir.Kepala Kebijakan Facebook Eropa, Richard
Allan mengatakan, kebanyakan aplikasi pelacak atau pembuntut tersebut
muncul dan diciptakan untuk menghasilkan uang bagi desainernya. Ia
menjelaskan, sebuah aplikasi mencoba menarik perhatian dan mencoba
mengeruk sebanyak mungkin pengguna untuk menginstal aplikasi ke dalam
komputer.
“Ketika sejumlah besar pengguna
telah memasang aplikasi tersebut, mereka dengan mudah bisa menawarkan
layanan seperti iklan yang akan menghasilkan uang bagi pengembang
tersebut.” paparnya.
Selain itu, ada juga potensi
bahaya yang lebih besar bagi pengguna, yaitu secara langsung mengunjungi
situs yang mengandung virus atau malware lain.
Pengguna yang tidak mengetahui
bahaya tersebut, secara tidak langsung telah membantu penyebaran
perangkat lunak jahat tersebut dengan menginstalnya.
Di antara berbagai aplikasi saat
ini telah menghilang dari Facebook semacam Stalker Check dan Who
Has Visited My Profile. Mereka mengklaim bisa menunjukkan kepada
pengguna siapa di antara teman-teman mereka yang secara reguler
mengunjungi halaman mereka.
Hal tersebut sekali lagi
memunculkan pertanyaan kapan Facebook akan memperkenalkan wadah
aplikasi layaknya sistem toko aplikasi Apple.
Berbicara dalam Newsbeat di bulan Maret 2009, Pendiri Facebook Mark Zuckerberg menolak ide tersebut. Dia mengatakan, “ada beberapa aplikasi yang kadang tidak disukai. Filosofi kami adalah sebuah sistem terbuka di mana bisa berpartisipasi lebih baik secara umum,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar