Bagian bumi tempat ku dilahirkan 2

tepat didepan sebuah komputer masih terpikirkan meneruskan sebuah catatan dimana terdapat sebuah kegalauuan didalam hati untuk meberikan apresisi lewat tulisan, telah lama bergelut dengan situasi yang tingkah penduduknya semakin menjadi-jadi. sekarang jaman telah moderen dan di iringi dengan sebuah teknologi yang begitu tinggi sehingga bebas untuk mengajukan exspresi di dalam tulisan bukan karena tidak mempunyai keberaNIAN untuk mengatakannya tapi kemauan untuk melakuan sebuah tindakan itu sangat minim.

di bagian bumi ini tempat dimana aku di lahirkan
aku membanca sebuah komentar di Situs ini ia Berkata

"Adakah yg lebh jujur dr nurani saat ia menyadarkan kt tanpa kata2,adakah yg lebh tajam dr mata hati ketika ia menghentikan kt dr beragam kesalahan & khilaf.sebenarnya saat paling indah dr seluruh putaran kehdupan adlh saat kt mampu secara jujur & tulus mendengar suara hati"



tetapi sekarang suara hati tettatih setengah mati hanya sedikit manusia yang sadar yang tahu akan arti dari kehidupanya bahkan saya (Penulis) pun belum menemukan apakah jati diri dari diri sendiri.

mendengar terkadang hanya dapat untuk mendengar bukan untuk menyimak.
Melihat bukan melihat kebenaran tetapi seluruh mata hanya menyorot sebuah kesalahan.
berbicara, sedikit manusia yang bicara tentang suatu kebenaran.

Kawan Sekarang banyak menjadi lawan, Keluarga di jadikan pemuda sebagai penghalang.

karena pengaruh zaman yang berbeda...........

saya yakin Setiap manusia ingin merasakan suatu kedamaian yg nyata akan tetapi mereka TAK AKAN PERNAH MERASAKANYA selama manusia belum mengetahui hakikatnya sebagai manusia.

saya pernah berpikir apakah bumi akan seperti ini terus??

apakah Negaraku Bisa damai tentram dan sejahtera.

WAHAI BURUNG GARUDA ENGAKAU KEMBANGKAN KE TUJUH BELAS SAYAPMU
KAU LEBARKAN DELAPAN BULU EKOR MU DAN KAU BENTANGKAN DADA MU YG BERBULU BERJUMLAH 45 ITUKAH ARTI MERDEKA?????

wahai para pahlawan apa kata kalian melihat negara ini telah menjadi ********** sehingga terjadi kekacauan dari satu pulau ke pulau yang lain

terima kasih pemerintah yang telah mencoba untuk merdam kekacauan.


to be continue.....